trying
to reach
the future
tag please or die

kikih says hi



Hello my name is Rizky Amelia, but peeps call me Kikih. Now I'm studying at The London School Of Public Relations, Jakarta. Majored in Mass Communication. Now I'm in semesters six. And this is a blog for all the tasks I have done while studying at LSPR.

click : Blog Twitter Facebook Myspace Plurk Tumblr
affiliates

Photobucket Aji Virna Photobucket Aliza Photobucket Anggita Photobucket Annisa Photobucket Baiti PhotobucketBakti PhotobucketDanar Photobucket Elvira Photobucket Fitri PhotobucketGleno Photobucket Intan Photobucket Maya
Photobucket Laura Photobucket Nadea Photobucket Nadya Photobucket Okti Photobucket Rita Photobucket Sally Photobucket Tasya Photobucket Yohana Photobucket Yossefina PhotobucketVicky
Monday, April 5, 2010 @ 10:34 AM
Masalah kebudayaan nasional dalam perspektif Global
Pengertian budaya.
Budaya merupakan sesuatu yang mencakup seluruh kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Manusia sebagai makhluk insani,jadi di bedakan dari non insani,di hadirkan di dunia.hal ini sesuatu yang di berikan (given).setelah kehadirannya di dunia,melalui akal-budinya.sesuatu yang juga inheren dalam dirinya,dia membentuk suatu dunia ciptaan nya sendiri yang di sebut budaya.dengan menggunakan alam –dunia fisik –serta isinya sebagai ramuannya.
Manusia tidak hanya menggunakan secara pasif apa yang tersedia di alam sekitarnya,tetapi dia juga mempelajarinya serta menciptakan pengetahuan tentang apa yang di temuinya di alam sekitar tersebut.
Apabila kita selanjutnya mengamati budaya manusia itu,maka kita dapat melihat adanya unsur-unsuru pembentuk yang berbeda-beda yang satu sama lain bertalian erat serta membentuk satu konfigurasinya.Namun, yang rumit tersebut selalu berada dalam suatu keseimbangan (equilibrium) yang dinamis.
Sebenarnya manusia menciptakan budaya demi kesejahteraannya.
Inilah tujuan utamanya.kata tersebut namun terlihat.
Apakah budaya Indonesia sudah siap untuk menghadapi abad ke-21?
Di dalam budaya Indonesia tercakup semua budaya daerah dan selain dari apa yang kita artikan dengan budaya daerah atau etnis terdapat atau berkembang pula budaya nasional yang di harapkan akan menjadi bingkai perekat bagi budaya-budaya daerah atau etnis yang terdapat di Indonesia.perbedaan budaya nasional dari budaya daerah atau etnis terletak pada perbedaan daya cakup budaya nasional dari daya cakup budaya nasional dari daya cakup budaya etnis dalam kehidupan bangsa Indonesia secara keseluruhan jadi etnis.



Budaya Indonesia tidak dapat mempertahankan diri terhadap serangan budaya yang datang dari luar yang berbentuk keunggulan teknologi(senjata) dan ilmu.
Peristiwa – peristiwa dunia yang terjadi akhir-akhir ini yang dampaknya sangat di rasakan oleh bangsa Indonesia (terpuruknya nilai mata uang rupiah,terjadinya krisis moneter dan ekonomi dan lain sebagainya)

Beberapa hal penting yang menjadi ciri-ciri budaya Indonesia dewasa ini.Kontjaraningrat (1985a) mencatat beberapa nilai yang tidak mendukung atau menunjang pembangunan nasional Indonesia untuk menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat modern.Antara lain,dia mengemukakan bahwa:
1.nilai budaya Indonesia (termasuk daerah tidak berorientasi kepada karya manusia itu sendiri (tidak achievement oriented)
2.orientasi budaya Indonesia terlalu banyak terarah ke masa lampau sehingga melemahakan kemamapuan seseorang melihat ke masa depan,
3.budaya Indonesia cenderung membuat seseorang melarikan diri dari dunia ke dunia kebathinan yang tidak begitu sesuai dengan jiwa rasionalisme yang di perlukan untuk mempercepat pembangunan.
4.budaya Indonesia membuat seseorang cenderung untuk mengganatungkan diri pada nasib,
5.orang Indonesia cenderung menilai tinggi konsep sama-rata-sama-rasa yang mewajibkan sikap konformisme dan tidak mendorong kemajuan,dan
6.adat sopan santun yang berorientasi ke atas yang dapat mematikan keinginan untuk berdiri sendiri dan berusaha sendiri.selanjutnya Koentjaningrat(1985a) mencatat bahwa selain ciri-ciri budaya Indonesia “asli” ini,terdapat mentalitas bangsa yang timbul sebagai akibat perjuanagn kemerdekaan Indonesia,yaitu:
(1) mentalitas yang merendahakan mutu,
(2) mentalitas yang suka menerabas,
(3) sifat tidak percaya diri,
(4) sifat tidak berdisiplin murni , dan
(5) di antara nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam budaya-budaya etnis itu,ada yang masih berlaku dan mendukung kehidupan modern ,misalanya ,konsep demokrasi,egaliteraisme,dan keterbukaan (transparasi)dalam masyarakat Batak.

Budaya Indonesia terdiri dari budaya – budaya etnis dan budaya nasioanal yang superetnis yang mengandung unsure-unsur agraris-tradisional,modern,ciptaan bangsa Indonesia sendiri dan yang berasal dari luar.
Unsure-unsur agama yang dapat dan perlu di bedakan dari unsure-unsur budaya ,antara lain ,unsur-unsur agama hindu,Budha,Islam,dan Kristen.
Di samping budaya –budaya etnis di Indonesia terdapat pula budaya nasional yang unsure-unsurnya berasal dari budaya –budaya etnis yang modern (pada umumnya berasal dari dunia barat )yang daya cakupnya sangat luas dan mendalam.penilaian atas nilai-nilai budaya seperti di singung di atas terkait dengan pendekatan tertentu.pendekatan yang berfokus –pada –etnis _X”(X_centered approach),maka kita dapat berkata bahawa nilai-nilai tertentu dari budaya tradisional Indonesia tidak sesuai dengan budaya modern yang mengusahakan terjadinya kemajuan dan perkembangan
Gambaran Kehidupan dalam Abad ke-21
Untuk memberikan gamabaran kehidupan dalam abad ke-21 secara lengkap dan tidaklah mudah.kehidupan abad ke 21 ituakan begitu kompleks.budaya-budaya yang ada akan semakin terjalin dan terganatung satu sama lain.bahawa pada saat ini pun kita sudah mendiami dunia tanapa batas (bordeles world)
Dunia tanpa batas itu selanjutnya bercirikan keterbukaan (transparasi),selanjutnya melarikan kondisi baru yang sukar atau tidak mungkin di elakan.Abad ke 21 yang sudah di ambang pintu itu,bahakan penghujung abad ke-20 ini pun sebenarnya sudah bercirikan keterganatungan (interpendency).maksudya bangsa-bangsa di dunia akan semakin tergantung demi kelangsungan hidup mereka.hal ini mengharuskan adanya tatanan dunia yang baru dan nilai-nilai etika dan moral dalam pergaulan internasional.Bangsa-banagsa,mau tidak mau tamapaknya harus salani mengenal menghormati.sebab kalu hal-hal ini tidak di akui dan di indahkan ,maka adalah sesuatu yang absurd untuk menuntut bangsa lain untuk membantu bangsa Indonesia ,misalanya ,dalam mengatasi kesulitan ekonominya atau menuduh singapura”tidak cukup membantu ‘.ada hal-hal yang sama yang mengangakat manusia di manapun dia berada,apaun kewarganegaraanya ,agamanya,rasanya ,golonagan nya dan pendidikananya ,dan hal yang sama itu,haka-hak asasi manusia yang universal.
Orang-orang di Asia terutama para tokoh dan pemimpin bnagsanya (contoh:Lee Kwan Yew dari singapura),sering mencurigai hak-hak asasi manusia seperti itu adalah hak asasi yang partikularistik.dalam menagatasi berbagai krisis yang muncul dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia ini,hak-hak manuusi yang universal memakainya sebagai landasan berpijak untuk memecahakan pesoalan kemanusiaan walupun belum semua dapat di atasi.
Dalam kehidupan abad ke-21 ,peranan IPTEK semakin penting .tapa IPTEK MAmasyarakat akan sulit memperoleh hasil “cipta ,karsa dan karya manusia” sebagai alat saja untik mencapai tujuan yang lebih utama dan luhur.jika suatu masyarakat atau buday tidak memiliki IPTEK (modern),maka dia dapat mengambilnya dari masayarakat atau budaya lain yang lebih maju di bidang ini.DEnagan kata lain nilai-ilai budaya mempengaruhi IPTEK da IPTEK sangat erat terkaiut dengan nilai-nilai budaya zamanya.
Untuk merangkum hal-hal yang diu singgung secara sepintas –kilas di atas tentang cirri-ciri abada ke -21 ,hal –hala berikut dapat di kemukakan.
1.berkat kemajuan di bidang tekhnologi komunikasi dan transportasi,dunia semakin terbuyka batas-batas atau sekat-sekat yang memisahkan satu bangsa dari bansa lain semakin memudar (boardeles world)
2IPTEK yang berlandaskan rasionalitas yang tinggoi semakin berkembag
3.kehidupan manusia akan semnakin di waranai oleh pemanafaat IPTEK yang mengakibatkan terjadinya perubahan cara-cara dan nilai-nilai hidup.
4. setiap bangsa semakin menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dunia,da ketergabntungan pada bangsa-bangsa lain membuatnya harus mengenal,berkomunikasi dan berkerja sama dengan bangsa-bangasa lain.
5.nilai-nilai universal semakin di perlukan dalam pergaulan internasional.

Pendekatan Pengembangan Budaya Nasional Nasional Indonesia dalam Era Globalisasi

Budaya akan membedakan pendukungnya dari pendukung budaya lain .budaya juga merupakan peganagn bagi pendukungnya dalam menjalankan hidupnya ,memberikan rasa aman,kebahagian dan kesejahteraan lahir bathin.namun budaya lain.Walupun budaya berbeda-beda ,ada unsure-unsur dasarnya yang bersifat semesta.selain itu walupun manusia merupakan produk budayanay (nurture),manusia di dalam buadaya manapun dia berada ,memiliki aaaaspek biologis (nature) yang sama ,yang juga menjadi sebagian dari dasar hak-hak manusia yang universal.
Manusia memiliki berbagai kemamapuan (competenence)yang inheren dalam dirinya ,kemampuan menciptakan dean memakai symbol-simbol (contoh: kemamapuan manusia untuk menciptakan dan menguasai bahasa)

Budaya biasanya di kaitkan dengan konsep bangsa .jika suatu bangsa kebetulan bertumpaang tindih secara sempurna (sama dan sebangun untuk meminjam istilah planiumetri) denan suatu suku atau etnis (keaadan seperti ini lebih merupakan kekecualian daripada kebiasaan dewasa ini)maka hubungan budaya dan bangsa tidakalah terlulu rumit.itulah sebabnya mengembangkan budaya bukannlah pekerjaan yang mudah bagi bangsa Indonesia yang sanagt pluralistis.oleh karena itu ,kita seharusnya pula berkata bahwa budaya yang merupakan jati diri bangsa Indonesia itu juga mengandung cirri-ciri kebhinekaan dan ketunggalikaan itu.kebhinekaannya di wakili oleh budaya –budaya etnis(yang tradisional) dan ketunggalanya di wakili oleh apa yang sebut budaya nasional yang super etnis,yaitu budaya yang unsure-unsurnya banyak terdiri atas unsure-unsur baru (non tradisional dan modern biasanya berupa unsure-unsur pinjaman dari budaya-budaya lain)dan hasil inovasi dan ciptaan mutakhir bangsa indinesia itu sendiri.
Budaya nasional yang super etnis berdasarkan hakikat unsure-unsur pembentukannnya dan proses pembentukaannya ,yang haruis mempunyai daya cakup yang luas sehinnga meliputi selueuh rakyat dan wilayah Indonesia.dia bersifat eksklusif,tidak eksklusif ,tidak primoidialatau sektarian.,sedang budaya etis seperti kita ketahui ,menurut hakikatnya ,lebik eksklusif dari inklusif .,dalam lingkungan budaya nasional yang super etnis demikian ,setiap orang Indonesia ,tidak ada yang terkecuali ,merasa benar-benar di” rumah sendiri “(at home)dan tidak mendapat perlakuan diskriminatif ,apaun bentuknya .budaya yang demikian di harapkan dapat memberikan rasa kesatuan dan persatuan bagi setiap warga Indonesia ,yang merupakan alat perekat yang sangat di perlukan ,terutama kahir-akhir ini ,ketika marak terdengar keinginan kelompok- kelompok tertentu di tanah air untuk memisahakan diri dari dalam negar-negara bagian .untuk memberikan sekadar contoh ;unsure-unsur budaya yang dapat berperan demikian ialah bahasa dan sastra Indonesia.
Dalam mengembangkan budaya nasional Indonesia selanjutnya ,haruslah di usahakan secar selektif untuk mengambil unsure-unsur budaya etnis dan bangsa-bangsa lain ,di sampang menciptakan unsure-unsur baru, yang dapat di terima oleh seluruh jika mingkin ,rajkyat ,Indonesia tanpa melalui pakasaan atau intimidasi.
Kita memahami pula bahwa salah satu tujuan terpenting membangun budaya penting bangsa ialah untuk menciptakan persatuan dan kesatuan di antara waraganya,sehingga landasannya pun haruslkah yang dapat mengikat seluruh bangsa.
Budaya bangsa yang oleh setiap warganya di dukung dan di rasakan sebagai miliknya akan memiliki daya tahan dan vitalitas yang besar dan dapat di kembangkan agar setara dengan budaya-budaya maju lain yang ada di dunia ini.
Dalam menyusun kurikulum pendidikan kita dapat memakai sebagai acuan sasarn-sasaran pembangunan jangka panjang II yang termuat dalm GBHN 1983 karena masih cukup releva :
‘tercapainya kemajuan nasional dalam pemanafaatan ,pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknoilogi yang di butuhkan bagi peningkatan kesejahteraan ,kemajuan perdaba serta ketangguhan dan daya saing bangsa yang di perlukan untuk memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkunagn menuju masyarakat yang berkualiatas .maju,mandiri serta sejahtera ,yang di landasi nilai-nilai spiritual,moral da etik didasarkan nilai-nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .”
Seperti telah dikemukakan oleh koentjaningrat ,budaya Indonesia cenderung membuat seseorang tidak berani mandiri dan cenderung menggantungkan diri opada orang lain .dia juga tidak memilik rasa tanggung jawab yang kuat.untuk itu ada baiknya kita membandingkan manusia barat dan tradisional Indonesia .sejak dini anak sekolah di Amerika serikat ,misalnya ,sudah belajar mandiri dan mempertanggung jawabkan perbuatanya.dia di ajar mengemukakan pendapatnya sendiri dan mempertahankan nya denganm,antara lain ,mnetode show and tell.
Dari uraian di atas terlihat bahwa IPTEK sebagi sal;ah satu unsure budaya modern merupakan sesuatu yang tanggap budaya (culture bouynd)dan agar kita dapat menjadikan bagian dari buiday dan kehidupan kita sehari-hari ,maka kita prlu menguisahakan perubahan nilai dan perilaku .berikut terdapat daftar penddemk .,jadi bukan daftar tertutup (exhautuve),dari sikap dan nilai yang di anggap lebih sesuai dari kehidupan modern.
1.terbuka terhadap inovasi dan perubahan
2.menumbuhkan perhatian pada masalah di luar diri sendi dfan demikian tumbuh sikap yang lebih demkratis.
3.lebih berorientasi pada masa epoan daripada masa lampau
4. menghargai perencanaan dan menjalankan kehiduypan berdasarkan rencana yang di buat .
5.menggunakan potensi lingkungan secara aktif dan tepat sehingga menjamin pembngunan berkelanjutan (berwawasan lingkungan.
6.mengandalkan perhitungan sehinga tidak tergantung pada nasib
7.menghargai martabat manusia (menhargai hak-hak manusia dan keadilan)
8.dapat melihat kegunaan IPTEK.
9.menghargai pekerjaan sesuai denagan prestasi (meritrocracy)

Penghargaan terdapat prestyasi ,misalnya sudah harus di tanamkan sejak dini dalam diri anak-anak Indonesia untuk mengurangi atau menghilangkan nepotisne (ikatan krkeluaragaan yang sangat mementingkan sanak –keluarga)
Yang merupakan bagian dari budaya tradisional Indonesia .prinsip menhargai prestasi mengkehendaki .misalnya suatu jabatan atau kedudukan di berikan kepada orang-orang yang memiliki kualifikasi dan prestasi saja dan bukan pada orang keluarga sendiri walaupun dia tak cakap unutk mendduki jabatan seperti itu.dalam dunia modern yang oenuh persainagn ,keunggulanlah yang di pentingkan.
back to top?
monthly archive

April 2010
recent entries

New Ego dan Old Ego memilih refleksi dibanding reaksi Professional Studies - Pidato Writing & Reporting coursework Pernikahan beda agama kode etik jurnalistik baby throwing in India
LAYOUT BANNER COLORS MINIICONS