trying
to reach
the future
tag please or die

kikih says hi



Hello my name is Rizky Amelia, but peeps call me Kikih. Now I'm studying at The London School Of Public Relations, Jakarta. Majored in Mass Communication. Now I'm in semesters six. And this is a blog for all the tasks I have done while studying at LSPR.

click : Blog Twitter Facebook Myspace Plurk Tumblr
affiliates

Photobucket Aji Virna Photobucket Aliza Photobucket Anggita Photobucket Annisa Photobucket Baiti PhotobucketBakti PhotobucketDanar Photobucket Elvira Photobucket Fitri PhotobucketGleno Photobucket Intan Photobucket Maya
Photobucket Laura Photobucket Nadea Photobucket Nadya Photobucket Okti Photobucket Rita Photobucket Sally Photobucket Tasya Photobucket Yohana Photobucket Yossefina PhotobucketVicky
Monday, April 5, 2010 @ 10:48 AM
PR - Media Planning
Kejadian Bom JW Marriott atau Bom Jakarta telah mengusik negeri tercinta ini, Bangsa Indonesia kembali tercoreng di mata Internasional, Bom pertama meledak pukul 07:45 terjadi di depan hotel JW Marriott menghancurkan bagian lobi hotel dan bom kedua meledak pukul 07:47 menghancurkan lantai 2 dan 3 hotel Ritz Carlton yang hanya berjarak sekitar 50 m dari hotel JW Mariott. Bangsa Indonesia kembali menangis..

CCTV di lobby hotel JW Marriot pada jumat pagi menunjukkan seorang yang bertopi yang membawa tas dan ada ransel didadanya, apakah pria ini pelaku Ledakan Bom di JW Marriott, masih belum jelas tapi setidaknya dari Video Ledakan Bom di JW Marriott bisa menjadi dasar penyelidikan polisi untuk mengungkap misteri Ledakan Bom di JW Marriott.
Dalam Ledakan Bom di JW Marriott, situasi yang normal bisa porak-poranda hanya dalam beberapa menit. Ledakan Bom di JW Marriott tergolong high explosive atau berdaya ledak besar.
Bom tersebut dirakit secara perlahan oleh seorang tamu pria di kamar 1808 yang secara nyata telah mengecoh sistem keamanan super ketat untuk akses masuk hotel JW Marriot. Sebelum meledakkan Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton, teroris sempat menginap 3 hari di kamar 1808. Dan di ledakkan di bagian lobi hotel yang terdapat di lantai dasar. Ledakan terjadi pada sekitar pukul 07.45 WIB, yang pertama terjadi di Hotel JW Marriot, kemudian terjadi di Hotel Ritz-Carlton. Ledakan tersebut tidak diiringi dengan munculnya kebakaran atau kobaran api yang menyebar.
Sementara itu, para korban diketahui dibawa ke sejumlah rumah sakit antara lain RS Jakarta, RS Metropolitan Medical Center (MMC), dan RS Medistra.
Para korban terluka dikabarkan tidak hanya Warga Negara Indonesia, tetapi juga terdapat warga negara asing. Tetapi jumlahnya masih belum dapat dipastikan. Di sekitar lokasi kejadian juga masih tampak dipenuhi warga. Arus lalu lintas di Jalan Casablanca juga mengalami keadaan macet parah.

Menko Polhukam Tinjau Lokasi Ledakan
Menko Polhukam Widodo AS datang meninjau ke lokasi ledakan di Hotel Ritz Carlton pada Jumat pagi sekitar pukul 09.15 WIB untuk melihat kondisi bekas ledakan.
Ledakan di Kawasan Mega Kuningan dua kali terjadi, ledakan pertama sekitar pukul 07.50 WIB di Hotel JW Marriot dan ldakan ke dua sekitar pukul 07.55 WIB di lobi Hotel Ritz Carlton.
Belum ada keterangan mengenai penyebab ledakan tersebut, Dugaan sementara adalah ledakan berasal dari gen set di restoran Erlanggga di Lobi Hotel Ritz Carlton hingga mengakibatkan kaca-kaca di lobi Hotel hancur.
Sementara itu, para korban luka-luka sudah mendapat perawatan dari petugas medis dan dilarikan ke RS MMC dan RS Medistra. Saat ini para petugas kemanan dan tim gegana Polri sedang menyeldiki penyebab ledakan tersebut.
Dilaporkan ada empat orang meninggal dunia akibat ledakan tersebut, jumlah korban di RS MMC 9 orang.
Kapolri Dan Gubernur
Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau lokasi ledakan di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Jumat.
Kapolri dan Gubernur DKI meninjau lantai 2 Hotel Ritz Carlton di mana terdapat restoran yang semua kaca jendelanya retak dan pecah berserakan. Gubernur Fauzi Bowo hanya memberikan sedikit komentar bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak Polri. “Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak Polri,” kata Fauzi singkat.
Senada dengan Gubernur, Kapolri juga belum memberikan keterangan resmi mengenai peristiwa itu. Sejumlah wartawan tampak masih menunggu adanya keterangan resmi pihak Polri.
Hingga saat ini pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi mengenai kasus itu khususnya mengenai jumlah korban akibat ledakan itu di kawasan yang banyak dikunjungi warga negara asing (WNA).
Sejumlah saksi mengungkapkan terjadi dua ledakan di kawasan itu. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 07.45 WIB di sekitar Hotel JW Marriots. Sementara ledakan kedua terjadi sekitar 10 menit kemudian di sekitar Hotel Ritz Carlton.
Polisi Sudah Amankan Jw Marriot Dan Ritz Carlton
Kepolisian telah mengirim tim reserse dari Polri dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan lokasi dua ledakan di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton.
“Reserse dari Polri dan Polda Metro Jaya telah berada di lokasi untuk mengamankan kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Chysnanda, di Jakarta, Jumat.
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab dua ledakan keras di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot. Menurut dia, dua ledakan di Hotel Rizt Carlton dan JW Marriot Jakarta Selatan, Jumat pagi telah mengakibatkan enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Korban meninggal dan luka-luka telah dibawa ke Rumah Sakit MMC Kuningan dan Rumah Sakit Jakarta, Jakarta Selatan. Jumlah ini bisa saja berubah karena proses identifikasi masih terus dilakukan tim penyidik Polri di lokasi kejadian.
Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak mengatakan Mabes Polri akan segera memberikan keterangan resmi setelah mendapatkan informasi dari lokasi kejadian.
WNA Menjadi Korban
Ledakan di dua hotel berbintang di kawasan Mega Kuningan di Jakarta Selatan, Jumat, juga mengakibatkan terdapatnya sejumlah warga negara asing (WNA) yang menjadi korban terluka parah dan ada yang dikabarkan meninggal. “Saya melihat ada empat orang WNA yang terluka parah,” kata seorang saksi, Alex, kepada wartawan di Jakarta, Jumat pagi.
Menurut Alex, kondisi yang menimpa empat orang WNA tersebut sangat parah di beberapa bagian tubuhnya. Keadaan terluka parah itu, ujar dia, disebabkan antara lain karena luka bakar dan ada yang bagian dalam perutnya terburai keluar.
Kemungkinan jumlah korban, baik WNA maupun Warga Negara Indonesia (WNI) masih akan bertambah karena masih ada lagi yang sedang dievakuasi ke rumah sakit.
Para korban itu segera dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan berbagai macam kendaraan, antara lain dengan memakai mobil pribadi dan ambulans di sekitar lokasi.
Alex yang kerap berlari pagi di sekitar kawasan Mega Kuningan mengatakan, ledakan pertama terjadi di Hotel JW Marriot dan berselang beberapa menit kemudian terjadi lagi di Hotel Ritz-Carlton. Sedangkan sebelum terjadi ledakan, menurut dia, kondisi di sekitar lokasi tidak ramai atau sepi-sepi saja.
Tempat kejadian perkara (TKP) saat ini telah ditutup oleh petugas kepolisian. Petugas dari Densus 88 juga dikabarkan telah diterjunkan ke lokasi. Hingga kini masih belum ada keterangan resmi tentang berapa jumlah korban jiwa akibat dari peristiwa ledakan tersebut.



RS MMC Terima 29 0rang Korban
Rumah Sakit MMC Kuningan telah menerima 29 orang korban ledakan bom di hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton yang terjadi Jumat pagi. Hal ini terungkap ketika manajemen rumah sakit menempel nama korban di salah satu pintu masuk rumah sakit.
Berikut nama 29 korban:
Anarianto Makhnbu, Caturindu, Cho Ing Sang, Dadang Hidayat, Geovanni, Hut Bosco Keung, Ibushi Asu, Jame Makkeba, Junita, Jurika Kartika, Kevin, Linda, Marico, Melisa, William, Noke Kiroyan, Oki Utomo, Peter, Regi Aalstad, Rinaldi Domanik, Scott Mirilles, Shweta Shukita, Simon Louis, Sudargo, Yoga, Yurika, Yurike, Yusuf dan Yusuf P. Hingga kini ke 29 korban belum diketahui keadaannya.
10 Korban Ledakan Marriot Dirawat Di RS Jakarta
Sebanyak 10 korban ledakan di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan Jakarta, Jumat dirawat di Rumah Sakit Jakarta.
Hasil Pantauan ANTARA di RS Jakarta, Jumat dari kesepuluh korban itu, dua di antaranya adalah warga negara asing yakni Edward Thielsen dan David Fotter.
Sedangkan sisanya adalah warga negara Indonesia (WNI) antara lain Dewi Lestari, Rini dan Saffan.
Ririn dan Dewi Lestari sudah bisa meninggalkan Rumah Sakit karena hanya mengalami luka ringan sementara korban lainnya masih harus menjalani perawatan secara intensif.
Suasana di RS Jakarta yang terletak di Jalan Sudirman Jakarta itu kini masih ramai didatangi warga Jakarta yang berbaur dengan kerabat korban yang ingin menjenguk korban .
Informasi yang dihimpun ANTARA, di Rumah Sakit, korban Edward Thielsen dirujuk ke RSPP, Jakarta.
Ledakan di dua hotel berbintang di kawasan Mega Kuningan di Jakarta Selatan, Jumat, mengakibatkan sejumlah warga negara asing (WNA) yang menjadi korban terluka parah dan ada yang dikabarkan meninggal.
Kemungkinan jumlah korban, baik WNA maupun Warga Negara Indonesia (WNI) masih akan bertambah karena masih ada lagi yang sedang dievakuasi ke rumah sakit.
Para korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan berbagai macam kendaraan, antara lain dengan memakai mobil pribadi dan ambulans di sekitar lokasi. Tempat kejadian perkara (TKP) saat ini telah ditutup oleh petugas kepolisian.

Analisis.
Bila saya menjadi PR dari pihak Hotel JW Marriot, untuk sementara waktu saya tidak akan melakukan apapun, setidaknya hingga kedaan kembali tenang, dan emosi masyarakat reda. Setelah itu, saya aku mengasosiasikan kembali hotel tersebut secara bertahap. Mungkin saya akan mengganti nama JW Marriot dengan nama lain. San saya akan mengadakan perombakan terhadap bagian hotel yang hancur terkena Bom. Selain dari segi fisik hoteal, saya juga akan mempererat hubungan antara orang dalam hotel. Dan melakukan berbagai usaha keamanan berlapis yang tentunya superketat diterapkan pada setiap orang dan barang yang akan memasuki hotel (tidak terkecuali orang dalam). Dan di depan pintu masuk hotel menuju lobi, setiap pengunjung diperiksa dengan metal detector dan X-Ray. Sekitar 10 orang petugas keamanan berjaga di depan lobi. Beberapa di antaranya menggunakan senjata laras panjang. Bahkan tamu hotel JW Marriott Jakarta yang membawa laptop diharuskan menyalakan laptopnya saat melalui metal detector. Tidak hanya pada pengendara mobil dan motor, pejalan kaki juga diperiksa oleh kurang lebih 5 orang security.
back to top?
monthly archive

April 2010
recent entries

Cultural Anthropology - Kebudayaan Tana Toraja Masalah kebudayaan nasional dalam perspektif Global New Ego dan Old Ego memilih refleksi dibanding reaksi Professional Studies - Pidato Writing & Reporting coursework Pernikahan beda agama kode etik jurnalistik baby throwing in India
LAYOUT BANNER COLORS MINIICONS