trying
to reach
the future
tag please or die

kikih says hi



Hello my name is Rizky Amelia, but peeps call me Kikih. Now I'm studying at The London School Of Public Relations, Jakarta. Majored in Mass Communication. Now I'm in semesters six. And this is a blog for all the tasks I have done while studying at LSPR.

click : Blog Twitter Facebook Myspace Plurk Tumblr
affiliates

Photobucket Aji Virna Photobucket Aliza Photobucket Anggita Photobucket Annisa Photobucket Baiti PhotobucketBakti PhotobucketDanar Photobucket Elvira Photobucket Fitri PhotobucketGleno Photobucket Intan Photobucket Maya
Photobucket Laura Photobucket Nadea Photobucket Nadya Photobucket Okti Photobucket Rita Photobucket Sally Photobucket Tasya Photobucket Yohana Photobucket Yossefina PhotobucketVicky
Wednesday, April 7, 2010 @ 9:58 AM
Investigate Reporting - Keunikan DIbalik Jalan Surabaya
Keunikan Dibalik Jalan Surabaya


Jalan Surabaya mungkin sudah terkenal sebagai pusatnya barang-barang antik di Jakarta. Namun, belu banyak yang tau bagaimana cerita dibalik para penjualnya. Cerita-cerita mereka terkesan unik, bahkan antik seperti barang daganganya.

Pak Krisman, nama penjual yang kami singgahi tokonya. Ia mengaku sudah sekitar 6 tahun meneruskan usaha menjual barang-barang antik yang sudah menjadi turun temurun dalam keluarganya. Umurnya kini sudah 54 tahun, dan mungkin usahanya ini akan diturunkan kepada anaknya sebentar lagi. Dan akan begitu seterusnya.

Di toko keluarga itu pak Krisman menjual barang-barang antik, seperti Guci, Pajangan, Lukisan, Lampu-lampu, Keris, Artefak, Pedang, Kalung-kalung, Tas, anting-anting, Kacamata, dan masih banyak lagi.

Ia mendapatkan barang-barang antik tersebut dengan berbagai macam cara, bahkan ada yang unik. Pertama, ia mendapatkan barang tersebut dengan cara pergi ke daerah jawa, disana ia mempunyai tempat khusus untuk membeli barang-barang antik. Kedua, dengan cara menerima orang yang ingin menjual barang antik kepadanya. Namun yang paling unik, ia pun sering keliling Indonesia untuk bersemedi digunung demi mendapatkan barang mistis yang kemudian dijualnya dengan harga yg lumayan mahal.

Harganya bermacam-macam. Untuk Guci, Artefak, Keris dan Pedang antik, berkisar antara 400.000-2.000.000 rupiah. Untuk Lukisan, Lampu-lampu, Pajangan, berkisar antara 100.000-400.000 rupiah. Namun untuk Kalung-kalung, Anting-anting, Tas, dan Kacamata, berkisar antara 25.000-150.000 rupiah. Namun jika pembeli menginginkan suatu barang, para pembeli dioerbolehkan memesan barang yang diinginkan kepada pak krisman. Dan pak Krisman akan berusa mendapatkan apa yang diinginkan oleh para pembelinya.

Pendapatan pak Krisman tidak menentu. Karna tergantung dari banyak atau tidaknya barang yang terjual. Karna tidak setiap hari ia bisa menjual barang dagangannya tersebut dalam jumlah banyak. Namun, jika ada barang mahal yang terjual, itu bisa menghidupi keluarganya untuk 2 bulan kedepan.

Pak Krisman tinggal dibelakang toko miliknya bersama seorang istri dan 4 orang anak nya, yang masing-masing berumur 21, 19, 16, dan 11 tahun. Ia mengaku pekerjaan nya menjadi penjual barang antik ini sudah cukup menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

Tak hanya itu, toko turun temurun pak Krisman ini sudah banyak dikenal masyarakat. Tak hanya masyarakat jakarta, namun beberapa daerah diIndonesia juga banyak yang langsung menuju toko pak Krisman ini. Umumnya para pelanggan pak krisman ini sudah menjadi langganan sejak kakek atau ayahnya yang berdagang

Pak Krisman juga banyak dikenal oleh para kolektor barang antik. Bahkan pernah salah satu kolektor barang antik yang lumayan terkenal menyebut nama pak Krisman saat diwawancara oleh salah satu majalah. Itu membuat pak Krisman sedikit merasa bangga. Karna usaha yang kakeknya dirikan itu kini sudah banyak dikenal orang
back to top?
monthly archive

April 2010
recent entries

Investigate Reporting - Kamar Jenazah RSCM Menyimp... Investigate Reporting - Aksi Waria Mengenal Indonesia Lewat Museum Nasional Museum N... Investigate Reporting - Sisi Lain Jalan Kebon Sirih Investigate Reporting - Pedagang Pasar Baru PR - Media Planning Cultural Anthropology - Kebudayaan Tana Toraja Masalah kebudayaan nasional dalam perspektif Global New Ego dan Old Ego memilih refleksi dibanding reaksi
LAYOUT BANNER COLORS MINIICONS